Ketua Kosgoro 1957; Bank Sampah Solusi Nyata Atasi Permasalahan Sampah di Perkotaan
Koran-beritaindonesia.online | KOTA TANGERANG — Ketua Pimpinan Daerah Kolektif (PDK) Kosgoro 1957 Kota Tangerang, H. Supiani, menegaskan penguatan bank sampah merupakan langkah strategis untuk mengatasi permasalahan sampah yang terus meningkat di wilayah perkotaan.
Hal itu disampaikan H. Supiani saat kegiatan Rapat Pleno Pertama PDK Kosgoro 1957 Kota Tangerang, yang digelar di Pendopo H. Supiani, Kelurahan Cibodas, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Sabtu (1/11/2025)
Rapat Pleno Pertama tersebut mengusung tema “Konsolidasi Organisasi Menuju Gerakan Sosial dan Ekonomi Berbasis Gotong Royong.” yang dihadiri para tokoh dan pengurus Kosgoro 1957, Ketua H. Supiani, Wakil Ketua Hidayat Adi, Wakil Ketua Supriadi Arifin, Wakil Ketua Edward. AN, Sekretaris Sugina, Bendahara Dicky Hilmawan Saputra, Ketua Bidang Politik dan Lembaga Sjamtama Djafarudin dan para undangan.
Menurut Supiani, isu lingkungan, khususnya pengelolaan sampah, kini menjadi tantangan bersama yang perlu dijawab dengan pendekatan kolaboratif antara masyarakat, pemerintah, dan organisasi sosial.
“Bank sampah perlu dilakukan dan dikembangkan di setiap wilayah. Ini bukan hanya soal kebersihan tetapi juga pemberdayaan masyarakat., dari sampah kita bisa menciptakan nilai ekonomi dan lingkungan yang sehat,” ujarnya.
Dia menjelaskan, sistem bank sampah sejalan dengan semangat gotong royong yang menjadi ruh utama Kosgoro 1957, melalui gerakan tersebut, kader Kosgoro diharapkan dapat menjadi pelopor perubahan perilaku masyarakat dalam memilah dan mengelola sampah rumah tangga.
“Kader Kosgoro harus hadir di tengah masyarakat dengan karya nyata salah satunya dengan mendorong pengelolaan sampah yang produktif, di mana hasilnya bisa kembali memberikan manfaat ekonomi bagi warga,” tambahnya.
Selain fokus pada isu lingkungan, Rapat Pleno PDK Kosgoro 1957 Kota Tangerang juga akan membahas penguatan struktur organisasi, konsolidasi program sosial, serta digitalisasi kegiatan Kosgoro agar lebih adaptif terhadap perkembangan zaman.

Menariknya, kegiatan yang digelar di lingkungan Pendopo H. Supiani, yang dikenal sebagai contoh penerapan ekonomi kerakyatan, diawasan ini, terdapat kegiatan budidaya ikan lele dan peternakan kecil, yang dijalankan dengan sistem sirkular ramah lingkungan.
Sampah organik dari dapur dan lingkungan sekitar diolah menjadi pupuk kompos untuk tanaman serta pakan tambahan bagi ternak dan ikan.
“kami ingin menunjukkan bahwa konsep pengelolaan sampah bisa langsung diterapkan, sampah organik jangan dibuang begitu saja karena masih bisa bermanfaat untuk kegiatan produktif seperti pupuk atau pakan, inilah bentuk nyata ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan,”tutup Supiani.
Dengan langkah tersebut, Kosgoro 1957 Kota Tangerang berharap dapat menjadi motor penggerak perubahan sosial, ekonomi, dan lingkungan berbasis nilai gotong royong di masyarakat.
Penulis : Lp
Editor : Edward. AN.



Post Comment